Romahurmuziy: PPP Bagusnya Taubatan Nasuhah

Romahurmuziy PPP Bagusnya Taubatan Nasuhah
Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy.

KIRKA – Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy, menyerukan ‘taubatan nasuhah’ bagi seluruh jajaran pengurus DPP PPP.

Ini sebagai bentuk permohonan maaf secara kesatria atas kegagalan membawa PPP masuk ke Senayan dalam Pemilu 2024.

Menurutnya, seruan ini bukan ditujukan kepada personal, melainkan kepada seluruh pengurus partai.

“Ketika saya menyampaikan seruan untuk ‘taubatan nasuhah’, itu ditujukan kepada seluruh jajaran DPP. Kenapa? Karena baru kali ini, dari 11 kali pemilu yang diikuti, PPP tidak masuk ke Senayan,” ujar Romy, sapaan akrab Romahurmuziy, di Jakarta, Jumat malam.

Romy menegaskan bahwa para pengurus harus meminta maaf secara terbuka kepada kader dan simpatisan PPP di seluruh Indonesia. Hal ini dianggap penting sebagai langkah awal untuk memperbaiki kinerja partai di masa mendatang.

Selain meminta maaf, Romy mengimbau DPP agar membuka diri untuk hadirnya calon pemimpin baru di tubuh PPP. Menurutnya, regenerasi kepemimpinan menjadi salah satu kunci untuk mengembalikan kejayaan partai berlambang Ka’bah tersebut.

“DPP juga wajib mengevaluasi kinerja selama Pemilu 2024 dan Pilkada Serentak 2024, agar kegagalan ini tidak terulang di masa depan,” tambahnya.

Romy memaparkan bahwa secara nasional, suara PPP di tingkat kabupaten/kota masih berada di angka 8 juta lebih. Namun, perolehan suara untuk DPR RI hanya mencapai 5,8 juta. Hal ini menunjukkan adanya kegagalan di level Dewan Pimpinan Pusat yang perlu menjadi bahan introspeksi mendalam.

Pemimpin PPP Siap Dikritik dan Dievaluasi

Sementara itu, Plt. Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengaku tidak alergi terhadap kritik dan evaluasi atas pencapaian partai pada Pemilu 2024.

Dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II DPP PPP, Mardiono menyatakan bahwa kekalahan ini adalah ujian yang bisa menjadi peluang untuk bangkit lebih kuat di masa depan.

“Saya juga tidak alergi dengan kritik. Saya tidak alergi untuk mengakui kekalahan dan kesalahan, karena manusia tidak ada yang sempurna,” ujarnya.

Mardiono meyakini bahwa introspeksi dan evaluasi menyeluruh adalah langkah penting untuk mengembalikan kepercayaan kader dan masyarakat terhadap PPP. Ia juga optimistis bahwa dari setiap ujian akan selalu ada peluang untuk kebangkitan.

Seruan taubatan nasuhah ini diharapkan menjadi momentum bagi PPP untuk merefleksi diri dan menyusun strategi baru demi meraih kejayaan di pemilu mendatang.