PT Mitratani Dua Tujuh Perkuat Kolaborasi dengan Kemenperin

PT Mitratani Dua Tujuh, Mitratani edamame agroindustri sayuran beku industri pangan Kemenperin Tumbas Ginting Mahendra Utama
PT Mitratani Dua Tujuh, perusahaan agroindustri sayuran beku terkemuka di Indonesia, melakukan audensi dengan Kemenperin Jumat 15 Noveember 2024.

KIRKA – PT Mitratani Dua Tujuh perusahaan pionir dalam produksi edamame di Indonesia terus berkomitmen meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya.

Kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian melalui program fasilitasi peningkatan kapasitas teknologi merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.

“Kemitraan ini memungkinkan PT Mitratani Dua Tujuh untuk mengadopsi teknologi terkini dalam proses produksi,” ujar Direktur Tumbas Ginting.

Sehingga, PT Mitratani Dua Tujuh dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi dan menghasilkan produk dengan kualitas baik.

Ini disampaikan Tumbas Ginting usai mengikuti audiensi dengan Kemenperin pada Jumat, 8 November 2024.

Manfaat Kolaborasi

Kolaborasi dengan Kemenperin melalui program fasilitasi peningkatan kapasitas teknologi merupakan langkah strategis.

Hal ini, Tumbas Ginting, memungkinkan PT Mitratani Dua Tujuh untuk mengadopsi teknologi terkini dalam proses produksi.

Dalam audensi, PT Mitratani Dua Tujuh juga mempertegas posisinya.

Bahwa perusahaan terus memacu inovasi teknologi yang digunakan dalam proses produksi pangan.

Langkah ini sebagai wujud kontribusi mendukung ketahanan pangan nasional. Khususnya, ekspor edamame yang menekankan potensi produk unggulan.

Dukungan Industri Pangan

Dalam pertemuan ini, pihak perusahaan menyampaikan apresiasi atas dukungan Kemenperin.

Terutama dalam membantu memperluas jangkauan pasar melalui berbagai event besar, baik nasional maupun internasional.

“Kami sangat berterima kasih atas support penuh dari Kemenperin,” ujarnya.

Dukungan tersebut menjadi dorongan besar bagi perusahaan untuk terus bergerak dalam berinovasi.

Ini upaya nyata dalam memberikan kontribusi dalam ketahanan pangan nasional dengan baik.

Kemenperin, melalui Merrijantij Punguan Pintaria, sampaikan kekagumannya atas produk PT Mitratani Dua Tujuh.

Produksi yang dihasilkan, higienis, dan mampu memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

“Kami adalah salah satu industri pangan yang tidak hanya berinovasi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional,” kata dia.

Peningkatan Kapasitas Teknologi

Kolaborasi ini difokuskan pada program peningkatan kapasitas teknologi.

Mendukung efisiensi produksi dan memperkuat daya saing di pasar domestik maupun global.

Kemenperin juga berkomitmen untuk memfasilitasi industri yang berkontribusi pada penguatan ketahanan pangan Indonesia.

Optimalkan Potensi

Dalam diskusi tersebut, kedua pihak membahas potensi kerja sama strategis yang mencakup inovasi teknologi pengolahan pangan.

Termasuk, perkuat pemasaran, dan diversifikasi produk berbasis kebutuhan pasar.

Sementara itu, Komisaris PT Mitratani Dua Tujuh, Mahendra Utama menegaskan bahwa dukungan pemerintah jadi penguat.

“Kami percaya kolaborasi ini menjadi fondasi kuat untuk membangun industri pangan yang lebih inovatif dan kompetitif,” kata dia.

Optimisme untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi produksi melalui pemanfaatan teknologi yang lebih modern terus tertanam.

Pertemuan ini menjadi langkah awal bagi dalam memperkuat sinergi antara sektor swasta dan pemerintah.

“Sekali lagi kami optimistis. Dukungan penuh pemerintah, industri pangan Indonesia dapat lebih kompetitif dan memberikan manfaat nyata,” tambah Mahendra Utama.

Audiensi ini juga menandai komitmen dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kapasitas teknologi.

Terutama, dalam memastikan ketersediaan pangan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia.

Untuk diketahui, audiensi tersebut dihadiri langsung oleh Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kemenperin, Merrijantij Punguan Pintaria, beserta tim.

Sementara, dari PT Mitratani Dua Tujuh, hadir pula SEVP Business Support, Sihur Antoni serta Kepala Divisi Pemasaran Domestik, Eko Widodo.