KIRKA – Dalam uraian Barang Bukti yang diterakan Jaksa KPK di surat tuntutan eks Rektor Unila, Profesor Karomani, terdapat sejumlah bukti komunikasi. Salah satunya, bukti komunikasi WA [Whats App] antara Thomas Azis Riska dan Profesor Karomani.
Berdasar pada Surat Tuntutan Profesor Karomani dengan Nomor: 32 /TUT.01.06/24/04/2023 yang dilihat KIRKA.CO pada 16 Mei 2023, barang bukti komunikasi WA dari Thomas Azis Riska -pengelola tempat wisata yakni Pulau Tegal Mas itu- diberi nomor 378.
”2 lembar printout warna komunikasi WA chat antara saya (Thomas Azis Riska) Nomor 0811799111 dengan Karomani Nomor 085267046731,” demikian bunyi Barang Bukti tersebut.
Sepanjang persidangan, dua lembar chat WA tersebut tidak pernah dimunculkan atau dipamerkan Jaksa KPK.
Kasus dugaan penerimaan Suap dan Gratifikasi yang menjerat Profesor Karomani diketahui turut menyeret Thomas Riska yang juga berstatus sebagai Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama PBNU.
Baca juga: Tipu Thomas Riska, Hakim Vonis Danny Kuswadi Melebihi Tuntutan
Profesor Karomani yang merupakan mantan Wakil Ketua PWNU Lampung itu ditengarai menerima Suap dan Gratifikasi atas pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di Unila sejak tahun 2020 sampai 2022.
Suap dan Gratifikasi itu ditengarai bersumber dari orang tua penitip calon mahasiswa baru Unila maupun yang tidak berkaitan dengan penitipan calon mahasiswa.
Dari kasus itu, diketahui Profesor Karomani dituntut pidana penjara selama 12 tahun saat Surat Tuntutan terhadapnya dibacakan Jaksa KPK pada 27 April 2023 kemarin.
Dalam kasusnya, Profesor Karomani mengaku menerima titipan calon mahasiswa Unila via Thomas Riska. Menurut Karomani di persidangan, titipan calon mahasiswa dari Thomas Riska tidak disertai dengan pemberian uang. Hal itu disampaikan Karomani pada Desember 2022 lalu.
Saat mendapat penjelasan bahwa calon mahasiswa Unila titipan bernama Aisyah Qinthara Nabila Putri dari Thomas Riska dititipkan tanpa biaya, Jaksa KPK mengaku tak percaya.
Baca juga: Thomas Azis Riska Dicurigai KPK
Jaksa KPK ketika itu tak percaya sebab Thomas Riska menurut Karomani berlatar belakang pengelola tempat wisata bernama Tegal Mas.