KIRKA – Tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT Tahun 2022 di Kota Bandarlampung disebut menjadi Pekerjaan Rumah dari Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana sebagai pimpinan.
Apalagi, tugas itu disandingkan dengan proses menjelang Pemilihan Wali Kota atau Pilwakot Tahun 2024 mendatang.
”Tentu peranan dari Wali Kota dalam hal ini, Eva Dwiana diperlukan dan dinantikan dalam hal pengangguran yang terjadi di Kota Bandarlampung.
Kebijakan strategis yang bersangkutan sebagai pemegang otoritas penuh seharusnya segera dipikirkan,” ujar Aktivis Mahasiswa di Bandarlampung Andri Saputra pada 21 Agustus 2023.
Andri menambahkan, kebijakan mumpuni dari Eva Dwiana untuk mengurangi tingginya Tingkat Pengangguran di Kota Bandarlampung dinilai mampu menjadi warisan sekaligus kunci menjelang Pilwakot Tahun 2024 mendatang.
”Harapannya, Wali Kota Bandarlampung punya terobosan yang nyata, (pengangguran) ini juga berdampak bagi anak muda.
Baca juga: Tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka di Bandarlampung Picu Penyakit Sosial
Segera lah diatasi,” harapnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Lampung mencatat bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Bandarlampung Tahun 2022 mencapai angka 7,91 persen.
Hal ini sebagaimana dilihat KIRKA.CO dari situs BPS Provinsi Lampung atas data Tingkat Pengangguran Terbuka 2020-2022 pada 21 Agustus 2023.
Dengan catatan BPS itu, Kota Bandarlampung menduduki peringkat pertama atas Tingkat Pengangguran Terbuka di seluruh wilayah Provinsi Lampung.
Dari jenisnya, Pengangguran Terbuka dapat diartikan sebagai keadaan di mana seorang yang tidak bekerja masih berusaha mencari pekerjaan.
Adapun penyebabnya dikarenakan lowongan kerja tidak sesuai dengan latar belakang dan keterampilan pelamar atau timbul karena kurangnya kesempatan kerja atau tidak ada lapangan pekerjaan.
Baca juga: BPS Sebut Penduduk Miskin Lampung Meningkat di 2021
Data di atas senada dengan ungkapan Kepala Seksi Sosial pada BPS Kota Bandarlampung, Shista Virgo Winata baru-baru ini.
Menurut dia, Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Bandarlampung mencapai 7,91 persen atau setara dengan 44.800 jiwa.
