Hukum  

Profil Hasbi Hasan di Pusaran Kasus Pengurusan Perkara yang Disorot KPK: Sekretaris MA hingga Guru Besar Unila

Guru Besar Unila
Hasbi Hasan bersalaman dengan Muhammad Basri yang mendampingi Profesor Karomani ketika pengukuhannya sebagai Guru Besar Unila. Foto: Istimewa.

KIRKA – Kasus dugaan penerimaan suap atas pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) turut menyeret Sekretaris MA, Hasbi Hasan. Dugaan keterlibatan Hasbi Hasan yang juga merupakan Guru Besar Unila di perkara yang menjerat Hakim Agung, Gazalba Saleh dan Sudrajad Dimyati tersebut sedang disorot KPK.

Sorotan terhadap Guru Besar Ilmu Peradilan dalam Ekonomi Islam ini belakangan ramai menjadi topik pemberitaan di sejumlah media nasional dan hal itu disampaikan oleh KPK secara kelembagaan.

Dugaan keterlibatan Hasbi Hasan di kasus Hakim Agung, Gazalba Saleh dan Sudrajad Dimyati itu dibenarkan Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri pada 25 Maret 2023.

”Sejauh ini, dari fakta sidang yang terungkap ada petunjuk peran serta yang bersangkutan dalam dugaan suap pengurusan perkara di MA ini,” kata Ali Fikri.

KPK melalui tim Jaksanya, terang dia, akan terus mendalami temuan fakta terbaru mengenai dugaan peran dan keterlibatan Hasbi Hasan dalam perkara korupsi yang salah satu berkas perkaranya sedang diuji di pengadilan.

Baca juga: KPK Kejar Keterlibatan Sekretaris MA Hasbi Hasan di Kasus Suap Hakim Agung Gazalba

Temuan itu, sambungnya, dipandang dapat menjadi fakta hukum yang dapat digunakan untuk mengembangkan kasus tersebut sehingga dapat menjerat pelaku lain yang belum dijerat sampai akhirnya patut ditetapkan tersangka baru.

”Jaksa akan terus mendalami keterkaitan antar fakta-fakta sidang sehingga harapannya terbentuk fakta hukum yang dapat dikembangkan lebih lanjut,” ungkap Ali Fikri.

Dugaan keterlibatan Hasbi Hasan diketahui mengemuka di dalam surat dakwaan seorang terdakwa bernama Yosep Parera. Surat dakwaan itu menyebutkan bahwa pada 25 Maret 2022 di Semarang, Yosep Parera dan Heryanto bertemu dengan Dadan Tri Yudianto, seorang swasta yang disebut menjadi penghubung Hasbi Hasan.

Mereka membicarakan persoalan gugatan kasasi pidana yang dilayangkan kreditur Intidana kepada pengurus koperasi Budiman Gandi Suparman. Budiman digugat atas tuduhan pemalsuan dokumen.

Keesokan harinya, Yosep mengirimkan surat tentang permohonan kepada majelis hakim yang memeriksa perkara Budiman. Dadan meminta uang kepada Heryanto atas pengurusan perkara ini. Selanjutnya, Heryanto Tanaka disebut mentransfer uang sebanyak Rp 11,2 miliar kepada Dadan.

Baca juga: Sekretaris Mahkamah Agung Hasbi Hasan Kembali Diperiksa KPK

Profil Hasbi Hasan

Hasbi Hasan pada 2 Maret 2022 lalu dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Peradilan dalam Ekonomi Islam di Gedung Serbaguna Unila.

Prosesi pengukuhan terhadap dosen terbang FH Unila ini dilakukan oleh Profesor Karomani dan Muhammad Basri –mantan Rektor Unila dan mantan Ketua Senat Unila yang terjerat dalam kasus suap dan gratifikasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) hasil OTT KPK sejak Agustus 2022 lalu.

Selain sebagai Sekretaris MA sejak 8 Desember 2020 dan Guru Besar Unila, Hasbi Hasan juga merupakan lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur.

Hasbi Hasan sendiri diketahui lahir di Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung pada 22 Mei 1967 silam.

Menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Menggala dan lulus pada 1979, Hasbi Hasan masuk menjadi santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur dan tamat pada 1985. Adapun nama lulusannya saat itu disebut, ‘Alumni 2 Zaman’.

Hasbi Hasan diketahui masih memiliki hubungan saudara dengan Hantoni Hasan yang belakangan digadang-gadang menjadi calon Gubernur Lampung periode 2025-2030.

Baca juga: Hasbi Hasan Dinyatakan Mangkir Panggilan KPK

Pencalonan Hantoni Hasan sebagai Gubernur Lampung tersebut menjadi buah bibir di Provinsi Lampung menyusul munculnya banner Calon Gubernur Lampung periode 2025-2030 dari politisi PKS tersebut.

Selain memiliki saudara bernama Hantoni Hasan, Sekretaris MA tersebut juga memiliki saudara lainnya yakni Haryanto yang menjabat sebagai Kadis PU-PR Kabupaten Tulangbawang.

Sebelum dilantik sebagai Kadis PU-PR Kabupaten Tulangbawang, Haryanto menduduki jabatan sebagai Sekretaris DPRD Tulangbawang.