Bawaslu Bandar Lampung Mulai Sosialisasi Pengawasan Partisipatif

Bawaslu Bandar Lampung Mulai Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Ketua Bawaslu Kota Bandar Lampung Candrawansah. Foto: Josua Napitupulu

KIRKA – Bawaslu Bandar Lampung mulai sosialisasi pengawasan partisipatif untuk Pemilu Serentak 2024.

Ketua Bawaslu Bandar Lampung, Candrawansah, menyampaikan sosialisasi pengawasan partisipatif akan menyasar satuan pendidikan SMA/SMK sederajat dan kaum disabilitas di kota setempat.

Baca Juga : Seleksi Bawaslu Lampung Diawasi Ombudsman dan KASN

“Sosialisasi pengawasan pemilihan menyasar pemilih pemula dari pelajar SMA/SMK sederajat dan guru-guru,” kata dia ketika ditemui di ruang kerjanya pada Selasa, 7 Juni 2022.

Bawaslu Bandar Lampung menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.

“Kurang lebih ada 70 SMA/SMK sederajat. Kita minta diberikan waktu setiap kali apel Upacara hari Senin untuk sosialisasi pengawasan partisipatif,” ujar dia.

Sosialisasi pengawasan partisipatif berikutnya, lanjut Candrawansah, akan menyasar kelompok disabilitas di Kota Bandar Lampung.

Kegiatan sosialisasi dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 15 Mei 2022, di Hotel Emersia dengan menghadirkan narasumber mantan Ketua Bawaslu Provinsi Lampung, Nazarudin Togakratu.

“Pada hari yang sama juga kita agendakan pencanangan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) instansi Bawaslu Bandar Lampung yang akan dihadiri Forkopimda,” kata Candrawansah.

Setelah tahapan Pemilu Serentak 2024 dimulai pada 14 Juni 2022, Bawaslu juga berencana menggelar roadshow ke seluruh partai politik di Bandar Lampung.

Baca Juga : Darmawan Purba Sarankan Timsel Rekrut Anggota Bawaslu Lampung Sekaligus

Terpisah, Sekretaris Disdikbud Provinsi Lampung, Tommy Efra Handarta, menyambut baik sosialisasi pengawasan partisipatif bagi siswa pemilih pemula oleh Bawaslu Bandar Lampung.

“Pada prinsipnya kami menerima dengan senang hati apa yang Bawaslu sampaikan karena saya anggap ini merupakan sarana pendidikan politik, tapi nanti akan kami kaji dahulu, apakah agenda seperti ini hanya cukup untuk siswa saja atau guru,” kata dia.