Rasisme Korea Selatan di Olimpiade Tokyo 2021

Kirka.co
Rasisme Korea Selatan di Olimpiade Tokyo. Sumber RT

KIRKA – Hastag #southkorearacist menjadi trending topik di Twitter hari ini, Minggu 1 Agustus 2021. Hal tersebut dipicu oleh ucapan Petembak Korea Selatan Jin Jong Oh yang menyebut peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 asal Iran Javad Foroughi sebagai teroris.

Berdasarkan rilis CNN Indonesia, pernyataan kontroversial Jin Jong Oh itu disinyalir berasal dari pemberitaan Jerusalem Post yang menyebut Foroughi merupakan anggota Korps Pengawal Revolusi Iran yang oleh Pemerintah Amerika Serikat ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Aksi tersebut menuai kecamanan netizen dan beberbagai pihak yang menyayangkan tudingan rasisme oleh seorang altlet olimpiade yang berasal dari negara maju dan beradab.

Melihat situasi tersebut, akhir nya Jin Jong mengutarakan permintaan maaf atas apa yang disampaikan nya melalui media sosial.

“Saya meminta maaf atas kontroversi dan komentar yang tidak pantas selama wawancara dengan media,” ujar nya kepada SBS NEWS

Korea dan Rasisme
Lansiran Wikipedia mengatakan, Rasisme di Korea Selatan terjadi sejak tahun 2000-an karena meningkatnya imigran ke negara itu.

Sikap rasis lebih sering ditujukan terhadap imigran dari negara Asia lain dan Afrika, tetapi hal itu jarang terjadi terhadap imigran Eropa serta kulit putih dari Amerika Utara.

Para ahli percaya bahwa identitas nasional Korea yang kuat berasal dari tradisi “seribu tahun garis keturunan leluhur yang ‘murni’, persamaan bahasa, adat istiadat, dan sejarah”. Hal tersebut kian menguat selama dan setelah penjajahan oleh Jepang pada abad ke-20.

Berdasarkan survei World Values Survey pada tahun 2017-2020: dari 1.245 warga Korea Selatan yang disurvei, 15,2% di antaranya tidak menerima seseorang yang berbeda ras sebagai tetangga.

Rasisme di Korea Selatan telah diakui oleh para cendekiawan dan PBB sebagai masalah serius.

*Diolah dari berbagai sumber