Program TJSL BUMN, PTPN I Regional 4 Unit Kebun Tembakau Salurkan Bantuan Penanganan Stunting di Jember

Penanganan Stunting di Jember
PTPN I Regional 4 Unit Kebun Tembakau, Saat Salurkan Bantuan Penanganan Stunting di Wilayah Jember, pada Jumat (23/8/2024). (Sumber Foto: Dok. PTPN I Regional 4).

KIRKA.CO – PTPN I Regional 4 Unit Kebun Tembakau, Jumat (23/8/2024), salurkan bantuan penanganan stunting di Kecamatan Ajung, Jember.

Bentuk kepedulian sosial ini merupakan realisasi dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Salah satu masalah sosial dan kesehatan yang menjadi prioritas di Indonesia adalah stunting. Kasus stunting merupakan ganguan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak akibat kekurangan gizi.

Program pemberantasan stunting harus terus dilaksanakan, agar prevalensi stunting bisa turun bahkan lenyap di Indonesia. Sehingga anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan baik.

PTPN I Regional 4, sebagai bagian dari BUMN, melalui program TJSL-nya kali ini, turut serta mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan stunting, khususnya di Jember.

Baca juga: Dwi Aprilla Sandi: Mari Jaga Kebun Tembakau Terbaik Dunia

Melalui Kebun Tembakau, yang merupakan salah satu unit usaha miliki PTPN I Regionala 4, telah menyalurkan Bantuan Makanan Tambahan untuk penanganan kasus stunting di Kecamatan Ajung.

Penyerahan bantuan ini, dilaksanakan di Kantor Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, yang diserahkan langsung oleh Region Head PTPN I Regional 4 Subagyo dan diterima oleh Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlama (Gus Firjaun).

Turut hadir dalam acara ini diantaranya, General Manager Kebun Tembakau Dwi Aprilla Sandi, jajaran Kepala Bagian PTPN I Regional 4, Dinas Kesehatan, Camat Ajung, Muspika, perwakilan ibu hamil dan anak balita.

Adapun nilai bantuan yang disalurkan adalah sebesar Rp79.650.000 (Tujuh Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

Rinciannya, bantuan ini diberikan kepada kepada 177 penerima, sasarannya adalah para ibu hamil sejumlah 41 orang dan balita dengan masalah gizi 136 orang.