KIRKA – Myanmar menjamu Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024.
Panggung talenta muda Indonesia atas Myanmar terus jadi pembicaraan nitizen.
Sorotan utama tentu saja jatuh pada Arkhan Kaka yang bermain di usia 17 tahun.
Kaka jadi pemain debutan termuda Timnas Indonesia di bawah pelatih Shin Tae Yong.
Meski belum sesuai ekspektasi pecinta sepakbola tanah air Timnas Indonesia membuat lini belakang Myanmar kerepotan.
Gol tunggal kemenangan Indonesia dicetak lewat kaki Asnawi Mangkualam.
Sang kapten memanfaatkan skrimit di kota penalti di babak kedua. Usai Pratama Arhan melemparkan bola jauh dari tepi lapangan.
Sejumlah pemain muda lainnya seperti Rafael Struick tak kalah mencuri perhatian.
Pasalnya dia biasa bermain di timnas senior, tapi mau meladeni permainan ‘Tarkam’ Myanmar
Debut Impian 8 Pemain Muda
Laga melawan Myanmar juga menjadi momen bersejarah bagi delapan pemain muda lainnya yang menjalani debut di level senior.
Zanadin Fariz, Dony Tri Pamungkas, Robi Darwis, Victor Dethan, Cahya Supriadi, Alfriyanto Nico, dan Kadek Arel menunjukkan potensi besar untuk menjadi tulang punggung Timnas Indonesia di masa depan.
Shin Tae-yong Puas
Pelatih Shin Tae-yong mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya.
“Saya sangat senang dengan semangat juang para pemain. Mereka bermain dengan hati dan menunjukkan kualitas yang sangat baik,” ujar Shin Tae-yong.
Kemenangan ini tentu menjadi modal berharga bagi Timnas Indonesia untuk menghadapi laga selanjutnya melawan Laos.
Shin Tae-yong berharap para pemain muda dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi tim.
ASEAN Cup 2024 Seperti Tarkam
Nitizen Indonesia memberikan reaksi usai laga Myanmar vs Indonesia di ASEAN Cup 2024.
Pasalnya permainan Garuda Muda tidak berkembang karena minimnya jam terbang internasional.
Penonton yang mayoritas menyaksikan laga tersebut tak ubahnya seperti laga tarkam alias tarikan kampung.
Stadion Thuwunna sebagai venue laga tersebut tidak mendukung.
Lapangan jelek dan permainan keras Myanmar begitu mencolok.
Marselino salah satu bintang muda Timnas Indonesia diperlakukan kasar.
Ia dilanggar di sisi kanan pertahanan Myanmar, setelah itu bola ditendang pemain lawan mengenai kepalanya.
Wasit tidak memberikan kartu kuning apalagi merah karena dinilai pelanggaran biasa.
Fakta-fakta buruk Myanmar vs Indonesia memang sudah biasa terjadi bahkan dulu tidak menggunakan VAR.
Risiko cedera pemain Indonesia begitu besar. Kondisi ini harusnya bahan evaluasi Asean Cup 2024.