KIRKA – Enung Juhartini cerita detik-detik penangkapan Karomani oleh KPK, yang terjadi pada Agustus 2022 lalu, di sebuah hotel di wilayah Bandung.
Baca Juga: Jaksa KPK Kembali Singgung Soal Bagi-bagi Jatah Proyek di Unila
Usai dua kali tak memenuhi panggilan Penuntut Umum KPK terkait persidangan perkara dugaan suap dan gratifikasi PMB UNILA, akhirnya enung bersedia datang untuk bersaksi di gelaran sidang tersebut pada Selasa 28 Maret 2023, di Pengadilan Negeri Tipikor Tanjungkarang.
Dimana pada kesaksiannya kali ini, Enung Juhartini turut ditanyai soal pengetahuannya tentang peristiwa penangkapan Karomani oleh tim dari KPK, dalam pelaksanaan Operasi Tangkap Tangan.
Menjawab hal itu, Istri Mantan Rektor UNILA itu pun berkisah sedari keberangkatannya beserta rombongan para Dosen dan Pegawai UNILA ke Kota Kembang untuk melaksanakan karya wisata.
“Waktu itu 17 Agustus 2022, habis upacara kami berangkat ke Bandung ke sari ater di Ciater. Menginap satu malam di situ. Besoknya bangun sarapan di hotel dan setelahnya kami ikut tour ke gedung Asia Afrika, kemudian makan, sholat di Masjid di UPI, terus kami jalan-jalan ke Cibaduyut,” jelas Enung.
Enung melanjutkan, usai menikmati suasana liburan sehari di Bandung tersebut, ketika akan beristirahat bersama sang suami di Hotel pusat kota, tiba-tiba datang petugas KPK dan membawa Karomani.
“Kami setelahnya bermalam di hotel di eL Royale, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu jam 11, katanya Budi Sutomo, terus saya buka saya lihat Pak Budi Sutomo sujud, di sampingnya ada beberapa orang tidak saya kenal, katanya dari KPK terus dibilang ada OTT di lampung. Katanya mau bawa Bapak (Karomani) buat jadi saksi. Terus jam 12 ada yang ngetuk lagi, tahunya KPK lagi, mereka balik lagi mau pinjam HP saya,” urainya.
Baca Juga: Tersangka Korupsi Retribusi Sampah Sahriwansah Cicil Kerugian Negara Rp2,6 Miliar
Untuk diketahui dalam peristiwa detik-detik penangkapan Karomani pada 18 Agustus 2022 ini, KPK pun turut mengamankan beberapa orang lainnya, diantaranya Terdakwa Heryandi yang diamankan di Lampung.
Kemudian Muhammad Basri yang diamankan di Kota Bandung, serta Andi Desfiandi yang turut diamankan oleh Tim Komisi Pemberantasan Korupsi di Pulau Dewata, dalam OTT terkait suap dan gratifikasi Penerimaan Mahasiswa Baru UNILA.
