Hukum  

Kejagung Kabulkan Permohonan RJ Dari Kejari Tulangbawang

Kejagung Kabulkan Permohonan RJ Dari Kejari Tulangbawang
Ilustrasi Restorative Justice. Foto: Istimewa

KIRKA – Kejagung kabulkan permohonan RJ dari Kejari Tulangbawang, terkait berkas perkara dugaan pelanggaran ITE, dan pencemaran nama baik.

Baca Juga: Permohonan RJ Kejari Lampung Utara Kembali Dikabulkan

Berdasarkan siaran pers dari Puspenkum Kejaksaan Agung Republik Indonesia yang diterima oleh Kirka.co, pada Kamis 2 November 2023.

Disebutkan, JAM-Pidum Kejagung RI mengabulkan sebanyak 11 permohonan penghentian perkara berdasarkan keadilan restoratif dari beberapa Kejaksaan Negeri di Nusantara, salah satunya dari Kejari Tulangbawang.

“Kamis 02 November 2023, Jaksa Agung RI, melalui Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Dr Fadil Zumhana, menyetujui 11 permohonan penghentian penuntutan berdasarkan keadilan restoratif,” jelas Kapuspenkum Kejagung RI, Ketut Sumedana, dalam rilisnya.

11 berkas perkara yang berhasil dikabulkan permohonan penghentian penuntutannya tersebut, diantaranya:
1. Atas nama Tersangka Novita Ferdina, dari Kejari Kulon Progo. Disangka melanggar Pasal 351 Ayat (1) KUHP, tentang Penganiayaan.

2. Atas nama Tersangka Tata Casnata, dari Kejari Majalengka. Disangka melanggar Pasal 372 KUHP, tentang Penggelapan.

3. Atas nama Tersangka Rusli, dari Cabang Kejari Langkat di Pangkalan Brandan. Disangka melanggar Pasal 480 Ayat (2) KUHP, tentang Penadahan.

4. Atas nama Tersangka Ruslan, dari Cabang Kejari Langkat di Pangkalan Brandan, yang disangka melanggar Pasal 480 Ayat (1) KUHP, tentang Penadahan.

5. Atas nama Tersangka Muslim, dari Cabjari Langkat di Pangkalan Brandan. Disangka melanggar Pasal 480 Ayat (1) KUHP, tentang Penadahan.

6. Atas nama Tersangka Aan Suganda Hasibuan, dari Kejari Asahan. Disangka melanggar Pasal 362 KUHP, tentang Pencurian.