BNNP Lampung Minta Maaf Atas Insiden Pemusnahan BB

Sempat terjadi insiden saat pembakaran barang bukti narkoba oleh BNNP Lampung di Krematorium Lempasing.Tangkap Layar Video. Putra Akbar

KIRKA – Insiden “kecil” mewarnai kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika yang diadakan oleh BNNP Lampung di Krematorium Lempasing, Bandar Lampung pada Kamis 27 Mei 2021 pagi.

Insiden yang dimaksud adalah tentang meledaknya bensin saat Kepala BNNP Lampung, Brigjen Pol Jafriedi bersama jajaran Penegak hukum akan menyulutkan api ditumpukan barang bukti sabu-sabu dan ganja yang sebelumnya telah disiram bensin.

Baca Juga : Diduga Bisnis Narkoba, Oknum Polisi Dituntut 18 Tahun

Api yang berada di ujung bambu, rupanya mengenai bagian lantai Krematorium yang telah tersiram bensin sehingga kemudian menyambar dengan cepat dan menyebabkan ledakan.

Akibatnya, sejumlah pejabat serta awak media berhamburan lantaran kaget dengan kondisi tersebut.

Dalam peristiwa itu juga, seorang awak media harus mengalami sedikit luka gores dibagian lengan kirinya akibat terjatuh terdorong sesama rekan media yang panik ketika menghindari ledakan tersebut.

Padahal, Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung mempunyai alat pemusnah narkoba yakni Incinerator.

Baca Juga : Dua Oknum Polisi Tertangkap Atas Kepemilikan Narkoba

Usai terjadi insiden tersebut, kegiatan pemusnahan tetap berjalan. Sebanyak 247,5 kilogram Ganja Kering serta 5,22 Kilogram Sabu-sabu hasil tindakan selama periode Januari hingga Mei 2021 dibakar oleh BNNP Lampung.

Selain barang bukti, 7 tersangka turut dihadirkan termasuk 2 diantaranya merupakan tahanan Rutan.

Kepala BNNP Lampung, Brigjen Pol Jafriedi mengatakan pemusnahan tersebut berasal dari tiga Laporan Kasus Narkotika (LKN). Rinciannya, ganja 247,5 KG berasal dari kurir, AS, HR, dan napi inisial HS. Sementara sabu 5,22 KG berasal dari kurir berinisial LA, EJ, dan Pengedar berinisial S, PA IR, D.

“Total ada tiga LKN, ini jaringan Aceh dan Medan,” katanya.

BNNP Lampung juga telah mendeteksi beberapa jaringan yang biasa beraksi di Lampung baik untuk didistribusikan ke Pulau Jawa, atau hendak diedarkan di Bumi Ruwai Jurai.

Terkait insiden yang terjadi, Jafriedi juga meminta maaf terhadap awak media. Menurutnya yang terjadi hari ini diluar dugaan. “Saya pribadi meminta maaf terhadap rekan-rekan media, kedepannya SOP akan kami perbaiki lagi,” ujarnya.